Pengertian Layanan Perpustakaan Menurut Para Ahli

Putraakademisi.Perpustakaan merupakan bagian integral dalam suatu instansi atau negara. peran yang integral ini membawa perpustakaan sebagai pemegang kunci untuk membuka kekosongan ilmu pengetahuan, kelompok sosial tertentu maupun masyarakat luas. 

Perpustakaan sebagai penyedia informasi mempunyai tanggung jawab untuk membantu pemustaka dalam pemenuhan kebutuhan informasinya. Pada posisi ini, untuk menjembatani perpustakaan dengan pemustaka tentunya melalui layanan perpustakaan. 

Perpustakaan yang mempunyai tugas sebagai menjembatani antara perpustakaan dengan pemustaka, Dewasa ini bukanlah perkara yang mudah. Sebab perkembangan teknologi dan informasi begitu melasat tanpa terkendali. Dengan begitu pelayanan perpustakaan hendaknya direncanakan secara efektif dan efisien, agar fungsi perpustakaan sebagai penyedia P3IR (pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi) tetap berjalan dengan baik. 

Untuk memahami apa itu layanan perpustakaan, berikut pengertian layanan menurut para ahli.

Lasa Hs., pelayanan perpustakaan merupakan serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi, dalam hal ini koleksi perpustakaan dapat melayani secara tepat guna dan tepat waktu. 

kegiatan pelayanan ini tidak sebatas memberikan layanan saja, melainkan juga harus memperhitungkan kualitas dan kebermanfaatan koleksi.

Rahayuningsih, pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan memberi layanan informasi kepada pengguna dengan menggunakan 4 prinsip dasar.

1. Pelayanan bersifat Universal, layanan tidak membedakan individu-individu tertentu, tetapi layanan diberikan kepada pengguna secara umum.
2. Pelayanan berorientasi pada pengguna, artinya pelayanan didasarkan oleh kepentingan pengguna, bukan kepentingan pengelola
3. Kedisiplinan, layanan membutuhkan kedisiplinan untuk keamanan dan kenyamanan dalam memanfaaatkan perpustakaan.
4. Sistem, sistem pelayanan tidak berbelit-belit, melainkan mudah, cepat, tepat.

Soeatminah, layanan merupakan tolok ukur keberhasilan perpustakaan, hal ini berkaitan dengan layanan sebagai kegiatan untuk mempertemukan lansung petugas dengan pengguna. dengan begitu ia menawarkan 3 pertimbangan untuk perencanaan layanan.

1. cepat, untuk memperoleh layanan tidak membutuhkan waktu yang lama
2. tepat waktu, pengguna dapa memperoleh kebutuhan informasi tepat pada waktunya
3. benar, petugas secara akurat memberikan apa yang dibutuhkan pengguna

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, terdapat poin penting, yaitu orientasi kepada pengguna, artinya pelayanan merupakan kegiatan untuk membantu pengguna yang mengalami kesusahan, dan memberikan informasi secara mudah, cepat, dan akurat.

Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa tuliskan komentar Anda di bawah.

Share:

Read More

Pengertian Perpustakaan Menurut Para Pakar

Putraakademisi. Dewasa ini perpustakaan memiliki peran fundamental sebagai lembaga informasi. Peran yang begitu fundamental, membuat pergerakan internal perpustakaan mengalami perombakan besar, dari segi arsitektur, fasilitas, pelayanan, koleksi dan sumber daya manusia. 

Selain itu, perombakan besar juga dapat ditelusuri dari mulai berkembangnya kebijakan pemerintah yang turut mendukung kesuksesan perpustakaan, dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007. Undang-Undang tersebut menambah keyakinan bahwa perpustakaan mempunyai peran yang vital dari simbol kenegaraan. 

Peran dari perpustakaan yang begitu vital dari negara, timbul pertanyaan apa sebenarnya perpustakaan itu? beranjak dari pertanyaan itu, berikut 5 pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tentang tentang apa itu perpustakaan.

Sulistyo-Basuki, perpustakaan merupakan ruangan dari sebuah gedung yang mempunyai fungsi untuk menyimpan koleksi baik itu tercetak, maupun non cetak, yang disusun menurut tata aturan tertentu dan bukan untuk dijual. 

Reitz, perpustakaan merupakan sekumpulan koleksi buku atau bahan lainya yang diorganisasikan dan dipelihara untuk keperluan membaca, konsultasi, belajar, meneliti, yang dikelola oleh pustakawan dan staf lainnya dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

IFLA (International Federation of Library and Institutions), perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non cetak atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai

Darmono, perpustakaan pada hakekatnya adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan juga dapat diartikan suatu tempat yang terdiri dari kumpulan buku-buku dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.

UU No. 43 Tahun 2007, Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam, secara profesional dengan sistem yang baku, yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan P3IR (pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi).

Dari kelima pengertian dari para pakar di atas, didapatkan poin-poin penting yang menjadi unsur perpustakaan, yaitu tempat, koleksi, sistematika penyusunan, dan pengguna. Dengan demikian pengertian perpustakaan adalah suatu tempat yang mempunyai koleksi, baik tercetak dan non cetak, yang tertata berdasarkan sistematika tertentu, yang dikelola oleh ahli (pustakawan), dan digunakan oleh pengguna (pustakawan) secara gratis.layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

sumber: rianwahid.blogspot.com

Share:

Read More

Perspektif Baru dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Putra Akademisi - Perpustakaan bagaikan kanvas kosong. Manusia dalam hal ini seorang pustakawan mempunyai kewajiban untuk mengolah kanvas kosong itu hingga mempunyai nilai artistik. Nilai artistik ini tidak semata-mata untuk keindahan, melainkan dapat mengapresiasi dan memicu timbulnya rasa seni bagi orang yang melihatnya. Sama halnya dengan keadaan perpustakaan di Indonesia saat ini. Beberapa tahun belakang ini, perpustakaan sedang gencar untuk menunjukkan eksistensi nya di mata masyarakat, yakni dengan mengusung konsep layanan prima, segi arsitektur yang modern, dan fasilitas yang lengkap. Konsep-konsep tersebut tidak terlepas dari peran peneliti dari kalangan akademisi, mau pun dari pustakawan yang sadar akan menulis. 

Di luar itu, akademisi dan pustakawan pun masih sering terjebak dalam perpustakaan sebagai kanvas, dengan perspektif infrastruktur atau layanan. Sedangkan penelitian perpustakaan tidak terbatas hanya itu-itu saja, tetapi masih banyak pendekatan yang hendaknya dikaji oleh peneliti atau pun pustakawan untuk membangun keilmuan perpustakaan ke arah yang lebih luas. Pada poin ini, alangkah baiknya kita menambah perspektif ke arah ilmu informasi untuk memperkaya keilmuan di perpustakaan.

Beranjak dari buku "Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Sebuah Pengantar Diskusi Epistimologi dan Metodologi" yang di tulis oleh Putu Laksman Pendit. Saracevic mengungkapkan ilmu informasi dapat menyumbangkan beberapa solusi, antara lain:

1. ilmu informasi menyumbangkan banyak teori dalam temu-kembali informasi (information retrieval) lewat logika formal dan matematika.
2. ilmu informasi "menemukan" konsep relevan untuk mengaitkan proses temu-kembali informasi dengan kebutuhan manusia akan informasi.
3. ilmu informasi memberi banyak sumbangan pemahaman tentang interaksi antara sistem dan manusia yang terlibat dalam proses temu-kembali informasi.

to be continue..

Share:

Read More